Senin, 30 Juni 2014

[BOOSTER SEMANGAT] Sebab Jalan Tak Selempang Keinginan





     Dear Ipud Cantik,

BICARA soal jalan akan ada banyak bla-bla-bla perumpamaan. Demikianlah kita jangan berhenti di jalan buntu berdebu, masih bisa ambil godam atau pakai krane untuk membobol jalan buntu itu, tak peduli di baliknya ada apa (yang jelas bisa saja ada cinta atau luka atau peluang usaha, hehe). Atau balik kiri-kanan (suka-suka) lantas ambil langkakah undur ke belakang. Mana yang terbaik dengan melakukan “kekerasan” atau gaya undur-undur? Ambil gaya apa pun boleh. Namun inti utama (sok) nasihat berbau filosofis ini adalah apa pun yang telah-akan-sedang kita lakukan, hendaknya bisa membawa manfaat bukan mudarat, baik pada diri sendiri atau orang lain di sekitar.

24 tahun adalah jejak panjang yang tidak main-main agar bisa matang dalam kedewasaan. Waktu yang telah merabuk hidupmu semoga tak menjadikan seorang Ipud Cantik menjelma bidadari lapuk dihantam masalah kiri-kanan, depan-belakang, atas-bawah yang mengepung.

Kuliah adalah pilihan, untuk bisa segera khatam tentu akan ada aral macam-macam. Bisa saja dikondisikan hingga terpaksa betah menyandang predikat pelajar “teladan”, setidaknya ada yang telah dipelajari dari sana. Lebih baik daripada blank sama sekali. So, jangan berkecil hati hingga hidup berasa lesu atau desperate. Ada hal yang jangan sampai terlupakan dari ikhtiar, doa dan restu dari orang-orang sekitar sangat penting bagi pembentukan arah hidup kita. (Mulai serius banget, emak-emak desperate 5 level yang kenyang dihantam masalah, hehe.)

Pud, napa bisa lama kuliahnya? Banyak main atau gimana? Nah, lho, gak enak ‘kan kalau ditodong gitu. Syukurnya ada yang nodong dengan pertanyaan demikian daripada diabaikan. Gak nyaman ‘kan kalau Ipud dicuekin seakan enggak ada wujudnya dan hanya berupa penampakan?                Menghadapi kasus demikian, janganlah ambil jurus langkah seribu, kita diciptakan sebagai primata cerdas dengan sepasang tangan dan dua kaki, jadi langkah dua saja berikut ditambahi lari sekencang-kencangnya kalau mau, hehe garing.

Berhubung orang lain sering tidak paham luar-dalam kondisi kita, cara terbaik bisa saja menanggapi dengan diam atau tindakan, segera super buzz serius belajar agar kuliah kelar, the future husband tak lagi sekadar impian, dan karier mapan bisa dicapai. Aamiin.

Bla-bla-bla ini mulai kepanjangan, sampai mutar-mutar dan membingungkan. Mau booster cara gimana, sih, Mak Roh? Ya, suka-suka saja.  Lagian saya pikir Nona Cantik satu ini tak perlu di-booster pun sudah kinclong gaya penulisannya.

Jarang orang bisa menulis ngocol yang gak maksa agar pembaca ketawa. Makanya bakat jarang yang langka ini patut dilestarikan, jangan sampai diumpetin di gudang beras Bulog, bisa membubuk dan berkulat (kutu-ulat). Mending bakat langka itu diperjuangkan sampai napas penghabisan dengan rajin mengisi blog yang bukan sekadar ngabsen doang.

Tulisan yang berfaedah adalah tulisan yang menggugah, menggugah orang untuk ngakak, merenung, nyengir, galau, atau sekadar marah-marah gak jelas gara-gara bacanya diinterupsi matlam atau sinyal lemot. Yah, yang penting tulisan kita tak bikin orang lain marah beneran pada kita sendiri. Kalau dimarahi, boleh ambil cara aman dengan ambil langkah dua kaki lalu lari. Atau mengaku khilaf jika memang kesalahan ada di pihak kita. Mencoba jadi insan bertanggung jawab.

Eh, malah melantur ke blog? Begini, watak seseorang bisa dilihat dari bagaimana caranya membahasakan tulisan. Menulis skripsi memang beda dengan fiksi, karena untuk memperjuangkan skripsi saja harus nguber-nguber dosen pembimbing dan hal lainnya.

Gak mungkin dong PDKT ke dosen dengan modus terselubung, bagusnya mendekati dosen untuk benar-benar mempertanggungjawabkan skripsi yang telah Ipud buat dengan susah payah. Saya juga ada pengalaman kala jadi ghost writer demi membantu seorang tetangga agar bisa lulus kuliah. Mulai dari pengajuan proposal sampai skripsinya ribet banget. Pokoknya makan ati juga dengan ulah dosen pembimbing yang maunya makan uang, hehe. Beneran, tiap pertemuan harus disertai bayaran. Meskipun cuma merombak beberapa halaman, dan kala sudah dirombak sesuai anjuran, malah harus dirombak lagi bagian itu. Gak ada puasnya tu orang.

Sepertinya kita mulai butuh jasa yang lebih professional, bukan skriptor bayaran melainkan senior yang lebih paham untuk mengonsultasikan masalah ajaib dunia akademis yang kian krisis.

Pud, tak ada pilihan selain terus berjuang sampai titik darah napas penghabisan agar skripsi kelar, gelar bisa dipakai modal jadi career woman, lalu dipinang pangeran impian. Jangan patah arang, arang memang mudah dipatahkan, tapi kala patah akan mencoreng-moreng. Jadi berjuanglah agar bisa mengharumkan nama se-Nusantara, eh dalam pandangan keluarga tercinta.

Usahakan lebih banyak mendekatkan diri pada Allah. Tunaikan beragam amalan solat sunat kayak hajat, dhuha, tahajud, atau lainnya sebagai pelengkap yang wajib. Semoga saja dengan itu doamu diijabah Allah. Boleh kok mengadu pada Allah sambil mewek-mewek agar plong. Semoga tercerahkan.

Kita hanyalah insan kecil tak berdaya, segala apa yang kita upayakan hanya merupakan ujian agar naik tingkat. Dan sekarang ramadhan, semoga saja ada keajaiban agar perjalanan hidupmu membaik, tahun-tahun penuh nelangsa menguatkanmu untuk kekinian. Dan skripsi bisa diterima sehingga layaklah Ipud melengkapi diri dengan toga.

Jangan bosan berdoa, semoga Allah mendengar doamu di antara gaungan doa mahkluk penghuni muka bumi. Aamiin.

Salam hangat dan celepok,

~ Emak-emak kurang gaul yang lagi ngidam seblak ceker super pedas untuk disantap pas isya ~

Limbangan, Garut, 30 Juni 2014




"postingan ini diikutsertakan pada #Sipud1stGiveAway

#Giveaway #SpiritBooster #Sipud1stGiveAway #MbakKriss

Kasak-kusuk Ramadhan Akan Ngapain?



Kasak-kusuk Ramadan Akan Ngapain?


ALHAMDULILLAH, masih diberi usia demi menjejak bulan penuh berkah. Kemarin tidak sempat bikin persiapan apa pun demi menyambut Ramadhan, kayak masak-masak, gitu. Bukan tak ingin melainkan ada musibah berupa persiapan harus pindah rumah. Jadilah segalanya berada dalam keterbatasan. Bahkan suami terpaksa meninggalkan pekerjaan tanpa persiapan.

Namun semoga saja cobaan ini makin menguatkan kami, agar lebih sabar kala terzalimi; agar berbaik sangka pada Allah bahwa tempat baru kami barangkali sudah merupakan ketentuan-Nya untuk hijrah; agar bisa mengambil hikmah dari perbuatan orang lain sebagai pengingat jangan sampai berbuat maksiat; agar memperhitungkan langkah di dunia karena ada hisab; agar jangan bersedih terlalu larat karena tubuh sehat ditopang jiwa yang kuat; agar ingat bahwa rumah sebenar-benarnya yang kita butuhkan hanyalah sepetak tanah 1 X 2 meter persegi untuk perpindahan jasad.

Setiap Ramadhan, selalu meninggalkan kesan mendalam, selalu ada pertolongan di tengah cobaan. Itu pun terjadi pada tahun lalu. Semoga saja sekarang bisa kami atasi. Tentunya dengan kian mendekatkan diri pada Zat Pencipta. Melakukan beragam hal positif.

Tadi saya baca ajakan Kauleea dengan giveaway-nya, bikin planning alias perencanaan untuk Ramadhan. Biasanya saya membiarkan segala sesuatu berjalan mengalir, seperti bagaimanalah besok, tapi Kauleea dengan pernak-pernik aksesoris cantiknya menyentil saya agar lebih terarah.

Karena suami sibuk dengan persiapan bikin rumah dengan mencari bahan mentah, maka saya harus lebih giat bekerja dengan cara menulis agar bisa bantu mempersiapkan pembangunan rumah yang tidak mudah di zaman sekarang, apalagi tanpa dana memadai. Alhamdulillah, pertolongan Allah datang dari berbagai arah tak terduga. Kami yang “orang usiran” sangat terbantu dengan berbagai uluran tangan.

Jadi, jika suami sedikit demi sedikit mempersiapkan bahan dan mengolahnya, saya bantu dengan ikhtiar seorang istri sekaligus anak yatim teraniaya.

1.     Kala suami sibuk di luar, saya berusaha berada di dalam, bekerja sambil mengurus anak dan rumah tangga, mencoba bangkit meski sulit.

2.     Berupaya keras agar ibadah tidak bolong-bolong meski pernah hidup dalam amarah, dan itu bukanlah perkara mudah karena saya sempat marah pada Allah gara-gara rumah.

3.     Berupaya lebih sabar pada anak balita semata wayang kala ia banyak merengek dengan beragam keinginan. Aduh, dengan kondisi kejiwaan yang super duper labil karena orang lain plus ekonomi megap-megap jangan sampai membuat saya nyap-nyap lalu jantung kumat. :p

4.     Saya tak ingin hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja kala saum Ramadhan, tiada berfaedah jika tak bisa menjaga lisan dan tindakan. Segalanya bermula dari niat awal.

5.     Kemarin sempat ragu untuk melanjutkan saum karena tubuh melemah padahal baru hari pertama, namun Alhamdulillah masih bisa lanjut sampai magrib. Alihkan tubuh yang sakit pada hal lain dengan sekian kesibukan sebagai ibu rumah tangga yang maksa eksis jadi penulis. Mengisi blog dan blogwalking bisa mengalihkan perhatian, asal BW jangan ke postingan kuliner plus masak-masak kala belum jam buka, bisa ngiler dan kalap jadi lupa nawaetu saumnya, hehe.

6.     Saya ini minim ilmu prakarya. Tapi bolehlah menjelajah blog berisi handmade seperti Kauleea untuk menikmati keindahan dan menghargai proses kerja yang tidak mudah. Bayangkan, aksesoris cantik buatan Kauleea yang istimewa itu ternyata bisa ekslusif juga itemnya. Ada yang bukan borongan. Haduh, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Kesabaran dan akurasi kualitas dari bahan sampai daya tahan. Ah, pengennya punya pelengkap jilbab agar lebaran bisa lebih cantik karena bahagia telah melewati ujicoba sebelum dan kala Ramadan, sayang saya tak bisa bikin apalagi tak ada tutorialnya. Padahal lumayan kalau bisa bikin, untuk ngabuburit.



7.     Bentar lagi modem harus isi ulang, saya ragu apa akan ada rezeki. Tak bisa ngenet. Masih ada hadiah buku yang belum dibaca, belum lagi ratusan e-book yang teronggok di folder file, buku motivasi dan fiksi islami juga ada. Baca-baca sekaligus jangan malas tadarusan, ah. Buat booster.

8.     Ketika kita sedih karena suatu keinginan yang belum tercapai, yakinilah bahwa pertolongan Allah itu dekat. Saya hanya berharap tak ada lagi drama dan orang itu segera tobat.

9.     Hanya ingin bisa meneguhkan ke-qowwam-an suami agar musibah ini tak membuatnya goyah selaku kepala keluarga. Saya ingin Ramadhan berkesan, dan anak kami bisa belajar mengenal Ramadhan juga.

10.     Hidup ada pasang surut. Seharusnya kita bisa belajar dari gelombang laut. Ada badai, setelahnya damai. Ada sunrise, nanti akan sunset. Mendadak pengen ngabuburit ke pantai. Sayang jauh banget. :D

Saya pikir Ramadhan ini mestinya membuat kita lebih arif membaca tanda, bahagia menyambut tamu agung yang cuma setahun sekali berkunjung. Perkara masak-masak demi lebaran atau sandang biarlah jangan terlalu dipikirkan. Masih banyak saudara kita yang hidup dalam garis batas penderitaan tak tertahankan. Korban bencana alam, peperangan, atau penggusuran dan musibah lainnya. Inti utama Ramadhan bukankah agar kita bisa saum (as siyaamu’) dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sekaligus membatilkan agar beroleh berkah ampunan Allah. Selamat beribadah, mohon maaf juga dari saya jika ada kata yang salah. 
Wassalam....****

Limbangan, Garut, 30 Juni 2014
#SpecialGAKauleeaHandmade  #Giveaway #Kauleea





Silly Itu Sial?



Silly Itu Sial?


SEMULA saya tak tahu apa arti silly. Kayaknya semacam word populer atau masuk perbendaharaan kamus gaul. Sedang saya? Tahulah bukan orang gaul-gaul amat, cenderung kuper. Dan karena penasaran, mengecek artinya di Transtool, aplikasi kamus dalam komputer.

Silly itu ternyata PANDIR?!

Waduh,  ternyata artinya seram, berkonotasi negatif. Emang gitu, ya?

Ah, bicara soal silly dalam hidup saya, kayaknya bejibun, deh.

Kepala saya pernah dijadikan “pispot” bagi seekor monyet usil hingga rambut basah-lengket-bau…! Tapi itu kala masih kecil. Hal terparah dalam kenangan. Siapa yang pernah merasakan “manisnya” dikencingi monyet? Dan gak mungkin dong saya menepuk dada sebagai orang “terjarang” untuk masuk MURI.

Tapi…. Saya juga pernah plis deh pipis di dalam toko…!

Kala itu diajak jalan-jalan sama kedua ortu, di jalan saya sudah kebelet pengen pipis tapi tak berani bilang. Jadinya, karena ortu ajak saya ke pertokoan yang enggak terlihat ada jamban umumnya, maka, di dalam toko bocorlah saya!

Aduh, malu banget. Tapi bermental anak kecil muka tembok, saya coba cuek meski pemilik toko dan karyawannya pada lihat. Tampang mereka sudah jelas jijai didatangi pelanggan yang cuma numpang pipis sembarangan. Ortu? Ya, terpaksa minta maaf dan cabut. Tapi saya tak ingat apa diomeli juga, haha.

Itu masih mendingan, saya menghibur diri. Daripada teman sekelas kala SD yang pernah buang bom di bawah bangkunya! Gak tahu napa doi gak bilang pada Bu Guru kalau kebelet pengen BAB, yang ada tahu-tahu seantero kelas mencium aroma “masyhur”. Saya yang duduk  entah di depan atau belakangnya juga tidak mengerti. Kok bisa langsung keluar dari celananya, enggak mengendap dulu, malah lolos gitu. Jangan bilang kalau doi gak pakai CD, hihi.

Yang jelas, kasihan juga doi, sudah ganteng, harus kehilangan wibawa pada detik-detik terakhir setelah pengeboman suksesnya. Jadi repotlah seisi kelas membersihkan bom darurat yang meledak tidak pada tempatnya.

Ini kisah mengenaskan (lagi!) di dalam bus kota yang sesak pada suatu sore yang macet. Gara-gara tidak ke jamban di pusat pertokoan sehabis belanja buku padahal sempat sakit perut, di tengah perjalanan menuju Terminal Cicaheum perut mulas saya sangat menyiksa. Mau turun tidak mungkin, maka “meledaklah” amarah perut karena tidak melakukan pengeluaran sesuai prosedur. Aduh, bunyinya keras banget, apalagi aromatic, alias aroma mematikan!

Ah, bicara soal masalah pembuangan itu lumayan garing. Ganti topik lain, urusan tipu-menipu yang tak layak ditiru. Suatu siang, sepulang dari pasar, ibu dan saya bertemu seorang lelaki di tengah lapangan yang menawarkan kaleng susu Dancow ukuran besar dengan harga miring. Si lelaki yang bukan sales merayu ibu dengan bilang butuh uang, tapi matanya sempat waswas kala saya pegang kalengnya. Takut dibuka ‘kali. Dan kala dibuka di rumah oleh abang karena tutupnya sangat rapat, alakazam… isinya pasir yang dikeruk dari lapangan! Abang saya langsung menendang kaleng ajaib sambil ngamuk, gagal ngemil susu bubuk jatah adiknya! Saya cuma melongo kecewa, gagal ngemil susu bubuk tanpa air! Dan ibu cuma tertawa. Betah banget dimakan penipu. Pakai logika dong masa beli susu pada orang asing bukannya di pasar.

Konyol, bukan?***

Limbangan, Garut, 29 Juni 2014
*Di bawah 500 kata

#Giveaway #MySillyMoment #NunuElFasa #HannaMZwan

Sabtu, 28 Juni 2014

Hadiah Manis dari Elisabeth Murni






Hadiah Manis dari Elisabeth Murni


SUATU HARI saya baca status di group FB Warung Blogger tentang giveaway (GA) yang diadakan blog Ransel Hitam. Maka segeralah ke sana sebelum tertimbun sekian status dalam group yang terkenal ramai lalu lintasnya (kayak Jalan Limbangan, Garut yang merupakan jalur utama pelintas batas antarkota di bagian Selatan selain Pantura).

Setelah mengeklik tautan http://ranselhitam.wordpress.com/2014/03/15/sayembara-ranselhitam/, saya baca peraturan dan syarat GA-nya mudah. Cuma mencari  hasil tulisan yang disukai dan menyebutkan apa alasannya. Kelihatannya menarik. Blog Ransel Hitam milik Elisabeth Murni (Sash) asal Yogyakarta itu berisi petualangan. Seru banget kisah-kisahnya. Lagian saya butuh rujukan gimana menulis travel itu.

Saya telusuri setiap postingan dan dengan sabar membacanya, sambil meninggalkan jejak berupa komentar. Inilah inti BW alias blogwalking, gak cuma jalan-jalan di blog teman untuk baca tulisan doang, tinggalkan jejak dengan komentar kita agar mengada, hehe.

Ada banyak tulisan bagus berikut foto-foto hasil jepretannya, seru banget kisah petualangan Sash itu. Saya tak merasa rugi bacanya. Malah rada iri karena ia bisa mendaki gunung, arung jeram, menelusuri gua, mendaki tebing, menyusuri pantai, menyeberang ke pulau demi pulau di Indonesia, bahkan masuk konservasi alam. Ah, Sash emang jagoan!

Saya jarang buka blog yang berisi petualangan, kadang mencari kisah travel untuk bahan tulisan, tetapi saya belum tahu ada blog Ransel Hitam kayak yang Sash tuliskan. Ia mengajak saya turut bertualang, menikmati setiap pengalaman dari berbagai panorama yang alam hamparkan, dengan balutan bahasa yang baik dan EYD rapi pula.

Wow, ia kentara menulis travel adventure dalam balutan sastra. Kata-kata puitis dan berat mengalun kerap saya jumpai di sana. Apalagi ia ternyata jadi pemenang di lomba menulis surat untuk Stiletto Book pula. Saya yang kalah harus belajar darinya, dan dengan rendah hati saya tekun menelusuri sampai entah berapa postingan. Sash juga sempat membuat saya ngiler dengan petualangan kulinernya. Jadi pengen makan Gangan Ikan asli Belitong sana! Atau duduk-duduk di kedai kopi sambil menyesap kopi susu di pulau asal Andrea Hirata sang novelis serial Laskar Pelangi! Alangkah indahnya jika bisa jadi backpacker bareng anak dan suami. Ah, saya mengandaikan diri saking hanyutnya dengan kisah petualangan Sash, sang pelintas batas.

Saya tak mengira, dari hasil pembacaan yang entah menghabiskan berapa jam kala itu, malah membuat Sash terkesan dan memilih saya jadi pemenang kedua. Kala baca pengumumannya di http://ranselhitam.wordpress.com/2014/03/15/sayembara-ranselhitam/  saya merinding bercampur senang dan haru. Aduh, Sash, sedemikian perhatiannya membalas apa yang saya lakukan. Padahal saya juga pengen dapat hadiah, hehe. Tapi memang tak merasa rugi untuk terus baca postingannya meski ada yang sulit dicari karena pengaturan tampilan terlalu sederhana.

Demikianlah, dari komen saya, Sash membuat keputusan dengan:




Pemenang Kedua: Rohyati Sofjan

Akhirnya, setelah memjelajah beberapa postingan, maaf gak sampai semuanya, tapi sempat meninggalkan jejak berupa sekian komen. Aku suka yang ini http://ranselhitam.wordpress.com/2013/10/28/cerita-pagi-di-warung-kopi-kong-djie-belitong/. Ada efek penasaran akan Belitong karena Andrea Hirata. Jadi aku senang Sash berbagi kisah mengenai ini. Sayang kisahannya dikit, bikin aku penasaran untuk lanjutin. Masih banyak tempat di Belitong yang belum dijelajah. Memang sudah kubaca tentang Pulau Kepayang, Tanjung Pendam, mencari Kijing, sampai Dita cinta pertamamu. :) Aku penasaran dengan Padang Bulan. Ah, Sash, maafkan aku yang rewel dan banyak maunya, hehe.

Aku suka kisah warung kopi. Penasaran pengen mencicip kopi susu ala warkop Belitong. Biasanya aku suka kopi yang ada rasa mokanya. Di sana ada gak?

Hem, sulit diungkapkan dengan kata-kata mengenai isi blogmu, tapi aku kagum banget pada penjelajahan sampai reportasemu yang membuatku ikut larut seolah berada di sana. Padahal aku mulai mengantuk dan sedang menulis untuk lomba blog. Gak jadi-jadi tulisanku dari kemarin, malah menjelajah blogmu, hehe. Aku ikut lomba blog #MyDreamVacation Mak Indah Nuria Savitri. Tapi malah gak kelar-kelar. googling sambil baca ini. Sash ikutan?

Saranku, ke depan aku pengen bacaan tentang penjelajahanmu yang lebih detail. Dan jujur saja tampilan blog ini terlalu sederhana. :( Ada rasa sulit mencari arsip lama kalau tidak dengan cara mencari kategori dan tanggal. Sayang tuh timbunan karya lama yang bagus bisa sulit dicari. Seperti tentang kereta. Aku juga suka itu. Sudah kutinggalkan komenku di sana dan tinggal menunggu moderasimu.
Salam kenal, Sash.

Kita memang ibarat pejalan dalam kereta.
Selamat ulang tahun untuk blogmu, semoga panjang umur dan rajin diperbaharui.
Salam hangat dan celepok. ;)
~ Run ~


“Komennya Mbak Rohyati ini panjang dan dengan setia beliau menyisir satu persatu artikel lawasku kemudian meninggalkan banyak jejak. Terimakasih sudah mau berlama-lama di rumah ini mbak. Sebagai ucapan terimakasih maka saya membarikan buku Pre Wedding Rush karya Okke Sepatu Merah, postcard RanselHitam, serta goodie bag buatan saya sendiri yeiiiiiy.”


Siapa yang tidak merinding dan terharu, coba. Makasih banyak, Sash. Semoga kian rajin menuliskan petualangan dari setiap penjelajahan yang kamu lakukan. Sendirian atau bersama teman, atau bersama sang suami yang baru dinikahi; Mas pendampingmu untuk #BersamaMenujuSelamanya.

Selamat menempuh hidup baru, semoga kalian bisa menempuh perjalanan panjang dalam kebersamaan dengan balutan cinta dan kasih sayang  yang tak lekang.

Terima kasih banyak atas hadiah yang sangat mengesankan. Menjadi kenangan akan pertemanan kita di dunia maya sebagai sesama blogger…. 
Salam!***

Limbangan, Garut, 28 Juni 2014
Sekarang blog Sash boyongan ke:
www.ranselhitam.com

 


Foto hasil jepretan Ai dengan kamera HP Samsung milik mamahnya
#Giveaway   #Hadiah   #RanselHitam   #ElisabethMurni